Wednesday, June 30, 2004

Swap

Mau tukar koleksi buku, DVD, VCD, etc?

Tuesday, June 29, 2004

Sabar Membawa Nikmat

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, webcam murah-meriah yang saya beli beberapa tahun yang lalu berhasil saya operasikan di Linux. Saya sudah mulai menggaruk programmer's itch dengan cara menjalankan kamera tersebut di Windows sambil menangkap datanya dengan usbsnoop. Tapi rupanya ada beberapa orang yang jauh lebih cerdas daripada saya yang telah berhasil menulis drivernya untuk kernel 2.6. Satu orang lagi telah melakukan backport ke kernel 2.4, saya tinggal membersihkan dan sedikit melengkapi agar hasil backport tersebut bisa diterapkan ke kernel 2.4.26 dari Debian.

Selain itu, winmodem di ECS akhirnya saya temukan juga drivernya. Sebenarnya hampir tidak pernah saya gunakan, setelah kelima lokasi (2 di Bandung dan 3 di Jakarta) yang sering saya manfaatkan untuk browsing memiliki koneksi 24x7, kecuali ketika dari rumah dimana saya harus dial-up. (Sebenarnya saya berharap akses GPRS dari rumah bisa cepat dan murah, tapi rupanya posisi rumah saya yang terhalang bukit sangat mempersulit).

Monday, June 28, 2004

Cerita di balik DVD

Kutipan-kutipan diterjemahkan dari http://msnbc.msn.com/id/5305710/site/newsweek/


... Berbagai studio besar di Hollywood menjual DVD ke pengecer seharga US$ 9.4 miliar, 52% dari penghasilan Hollywood di tahun 2003 ...
... penjualan DVD Finding Nemo menghasilkan US$ 400 juta, US$ 60 juta lebih besar daripada hasil pemutaran di bioskop ...
... di awal tahun 1990an, instingnya mengatakan bawah bila cakram film berukuran sebesar CD, dijual dengan harga yang tepat, dan menawarkan gambar dan suara lebih baik daripada video (Beta dan VHS), orang akan mengkoleksi film-film di DVD seperti buku-buku. Kuncinya adalah untuk membuat cakram yang murah dan berlandaskan pada standar universal ...
... (titik penting unifikasi adalah) industri komputer yang sedang mencari medium yang bisa menyimpan lebih banyak data. Bila komputer bisa memakai cakram yang sama dengan penyimpan film, itu bisa melipatgandakan permintaan dan menekan harga manufaktur ...
... di akhir tahun 2000, hanya empat tahun setelah DVD diperkenalkan, konsumer telah memborong 14 juta pemutar DVD, membuatnya menjadi piranti elektronik-rumahan yang paling-cepat-terjual. Di saat yang sama, Gladiator menjadi DVD pertama yang terjual senilai US $100 juta ...


Ada kisah sedihnya juga, silahkan baca sendiri

Balap, Flash, Panas

Menu kali ini gado-gado

Balap motor semakin menarik ditonton setelah Valentino Rossi pindah dari Honda ke Yamaha. Sayang situs resmi MotoGP penuh flash. Padahal saya sekarang sering browsing dari mesin yang lambat dan cepat panas. Agar tidak terlalu panas, seringkali CPU Transmeta di notebook tersebut saya rem dengan membatasi operasi sampai 66% clock. (Maks 600MHz, bisa diturunkan ke 500, 400, atau 300MHz). Ini trend yang melawan arus, biasanya orang lebih suka overclock :-).

Doakan saja Adrie cepat bisa menyediakan mesin pengganti yang lebih bisa diajak ngebut. Jadi saya bisa meramaikan distributed.net maupun mersenne.org.

Mestinya balap motor lebih bisa dinikmati ketika kita sedang tidak bisa menonton televisi, tetapi punya akses ke internet yang cukup cepat. Di dunia balap mobil F1, paling tidak ada dua situs yang menyediakan siaran langsung pada mode teks, formula1.com yang merupakan situs resmi, dan f1-live.com. Kadang-kadang saya menonton TV sekaligus browsing melalui kedua situs tersebut, karena telinga saya yang masih sulit diajak kompromi mendengar bahasa sono suka tulalit. Membaca komentar di web jauh lebih mudah. Nah, apakah ada situs balap motor yang menyajikan live report seperti F1?

Satu lagi, ada situs tebak-menebak F1 yang juga menegangkan. Paling tidak, membuat suasan lebih ramai ketika urutan teratas hampir tidak perlu ditebak lagi, karena masih ada 7 posisi yang sangat sulit diramalkan. Budi Rahardjo yang baru mulai menebak pada tahun 2004 inipun sudah mampu melejit mendahului saya yang memperkenalkan situs itu :(. Tapi 2004 masih cukup lama, kita lihat saja nanti ;-). Apakah ada situs serupa untuk MotoGP?

Friday, June 25, 2004

Who's the Boss?

Coba Anda bayangkan keadaan startup Anda, yang berdiri empat tahun lalu, sepuluh tahun mendatang. Katakanlah perusahaan Anda sukses besar, dan Anda tidak (belum? :D) digusur oleh venture capital yang Anda mintai tolong untuk ikut membesarkan. Kesuksesan perusahaan Anda menjadikan klien berebut datang, order berlipat, pegawai Anda berlipat 100 dari mula-mula 4 orang. Pada saat itu Anda sudah punya bagian marketing, akunting, hukum, HRD, .. padahal Anda masih ingin terus berkecimpung di bidang teknis.

Pada saat itu pasti Anda sudah mengalami masalah yang dibahas di artikel di Ask Slashdot berjudul Interviewing Your Future Boss?.

Saya boleh jadi akan menghadapi masalah ini beberapa tahun lagi. Jadi saya ingin bersiap untuk itu. Apakah saya lebih baik banting setir ke manajemen? Apa ruginya kalau saya tetap bertahan di engineering, non manajerial? Apakah tidak akan ada kerumitan apabila saya sebagai salah satu pemilik perusahaan, harus menjadi "bawahan" dari orang yang saya gaji?

Mungkin, salah satu jalan "mudah" adalah dengan menjual perusahaan lama dan membuat startup baru lagi.

Thursday, June 24, 2004

Kampanye FUD dan anti FUD

FUD (Fear, Uncertainty, Doubt) seringkali ditulis dengan sangat lihai, sehingga kalau kita tidak melakukan cross check secara teliti, kita mudah tertipu. Saya pernah terpedaya juga.

Jadi untuk mengimbangi, kita perlu baca juga siapa yang mendanai mereka. Sebenarnya Groklaw yang dibuat oleh paralegal (staf ahli hukum yang bertugas melakukan riset) ini memuat juga berbagai kupasan menarik yang bisa diacu untuk menguji kesahihan FUD, tapi nuansa hukumnya terlalu kental, sehingga saya belum bisa enjoy dalam menelaahnya.

Satu situs lagi yang wajib dibaca supaya tidak mempan termakan FUD.

Tapi diam-diam FUD itu bisa lucu juga kok!. Selamat menikmati, dan jangan salahkan saya kalau Anda tidak tertawa, karena mungkin memang selera humor kita agak berbeda ...

Tuesday, June 22, 2004

1 Tera Byte yang Absurd

Pada suatu masa, harddisk berukuran 20 mega byte sudah merupakan suatu kemewahan; satu disket berkapasitas 360 kilo byte cukup untuk menyimpan seluruh hasil kerja untuk mata kuliah seminar (3 SKS) yang terdiri dari sekian ribu baris program dalam bahasa assembly dan sekian puluh halaman buku laporan.

Lalu di masa awal internet masuk ke Indonesia, dimana koneksi melalui radio paket dengan kecepatan 1200 bps juga merupakan kemewahan tersendiri, hard disk sudah mencapai ukuran giga byte. Di masa ini (bahkan sampai sekarang), saya selalu memiliki akses ke mesin yang kapasitas penyimpanan email-nya hanya dibatasi oleh kapasitas harddisk di server. (Memang ada enaknya jadi admin, quota bukan kendala). Berbagai layanan webmail yang pernah (dan masih) saya pakai, saya anggap sebagai warga kelas dua dalam hal kapasitas penyimpanan.

Tapi hal ini berubah dengan kegilaan GMail yang memberikan 1 tera byte untuk saya. Banyak yang menganggap hal ini sebagai bug. Bahkan salah seorang tester GMail yang melaporkan anomali ini ke Slashdot, mungkin menyesal karena GMail memperbaiki bug tersebut dan mengembalikan kapasitasnya ke 1 giga byte.

Bagi saya, angka 1 tera ini istimewa, karena saya membutuhkan upaya khusus untuk mampu menyamainya. Berbagai server yang bisa saya abuse kuotanya hanya memiliki hard disk dengan kapasitas sekitar 1/10nya. Sebelumnya, saya bisa dalam sekejap sesumbar bahwa saya punya webmail pribadi dengan kapasitas 10 giga byte (walaupun saya malah lebih suka memakai mutt untuk mengakses mail di berbagai mesin).

Kenapa 1 tera itu absurd? Karena tidak mudah membuktikan klaim kapasitas tersebut. Masalahnya ada di network bottleneck. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengirim sekumpulan email untuk menguji kapasitas-absurd-satu-tera-byte itu? Dengan uplink 512 kbps, mari kita hitung seberapa banyak yang dapat kita lakukan
1 jam - 225 MB
1 hari - 5,27 GB
1 bulan - 158 GB
1 tahun - 1,88 TB
Jadi kita butuh 194 hari dan saluran mewah 512 kbps untuk membombardir GMail hanya sekedar untuk membuktikan apakah 1 tera itu bug atau feature

Monday, June 21, 2004

My Old (and New) Friends

Mestinya saya mencari nama-nama yang lebih unik untuk berbagai mesin yang saya tangani. Nama-nama yang pernah/masih saya pakai adalah blackhole, research, router, roadrunner, gober, worf, chinmi, victorinox, malone, snowwhite, goldengate, hokage ...

Beberapa mesin yang menjadi wadah eksperimen:


  • snowwhite: mirror Debian, RedHat, Slackware, Trustix Merdeka, Mandrake, CPAN, CTAN, postgresql, mysql, apache, rfc, FreeBSD, OpenBSD, ...; tempat belajar rsync dan loopback mount
  • ra02: belajar ospf (gated/zebra)
  • gd: belajar menangani solaris (kuncinya: GNU-kan saja! ;-) ), sempat 0wn3d :(
  • goldengate: belajar dual uplink
  • chinmi: laptop pertama; belajar winmodem dan pcmcia
  • victorinox: belajar memaksa mesin kecil mungil untuk melayani kelas isi ~20-30 an
  • cool: belajar dial-in server, migrasi dari RH ke Debian (nekat, jarak jauuuuh tanpa akses fisik)
  • kakilima: belajar masang segala macam DB server

Mestinya juga saya mengumpulkan berbagai konfigurasi yang mungkin bakal (sering) terpakai lagi

Sunday, June 20, 2004

Keanggotaan Terbatas GMail: Strategi Yang Cerdik

Amal mempertanyakan kapan GMail akan membuka registrasi untuk publik?. Tapi saya setuju dengan pendapat Robert Scoble bahwa strategi Google dalam membatasi keanggotaan GMail ini sangat cerdik:

1. Ekspansi keanggotaan melalui pertemanan secara tidak langsung menjamin kualitas para pemakai GMail. Kita lebih suka mengundang orang yang kita percayai / dekat dengan kita kan? Lagipula Google akan memperoleh data ekstra: web of trust, seperti di Orkut.
2. Kecepatan ekspansi ini sangat mudah dikendalikan oleh Google. Perlu mengejar target 100.000 anggota lagi? Berikan masing-masing 5 jatah ke 25.000 anggota yang telah terdaftar. (Ya, 25.000 x 5 memang lebih dari 100.000, tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa ke 25.000 orang tersebut membagikan semua jatah miliknya, dan siapa tahu yang diundang tidak mau?). Di sisi lain, kalau dirasakan bahwa jumlah anggota telah cukup banyak, dan Google agak kewalahan, stop saja jatah undangan baru.
3. Dengan mengatur kecepatan ekspansi agar relatif datar, atau naik tapi tidak terlalu melonjak, maka Google yang sedang dalam masa tenang sebelum IPO tetap ramai dibicarakan.

Tetapi memang terasa bahwa Google mulai besar. Empat layanan utama yang sering saya akses (search, blog, mail, social network) sangat terasa perbedaan kualitasnya. Orkut terlihat paling parah dari sisi kinerja. Bahkan salah satu rekan yang saya undang ke Orkut membalas Mas, bukannya saya tidak mau diundang ke Orkut, tapi ketika saya mendaftar, nama yang saya pakai ditolak dengan alasan terlalu rumit(?). Apakah Kusnasriyanto terdengar rumit bagi Anda? ;-)

Sunday, June 13, 2004

Yes! I can burn CD using Linux

Akhirnya saya sempat juga mencoba burn CD dari Linux dengan bantuan K3B. Percobaan pertama adalah menulis ISO image Knoppixv 3.4. Telat banget ya? Soalnya, CD writer masih agak langka di lingkungan saya. Artinya: CD writer pertama yang ada dipasang pada mesin yang eksklusif Windows :(

Wednesday, June 09, 2004

Naruto, Sampah di Forum, dll

Update tentang Naruto: Ternyata dalam dua bulan, member di situs fans Naruto telah membengkak menjadi 139ribu+. Sayang isi forum, seperti disini, penuh dengan sampah. Rasanya kita mesti lebih mempopulerkan teknik Slashdot untuk menekan noise di forum dengan meta moderation.

Naruto dengan dubbing bahasa Indonesia telah ditayangkan di TransTV, pagi pukul 08.30. Setelah terbiasa dengan versi anime maupun manga dengan subtitle berbahasa Inggris, terjemahan bahasa Indonesia terdengar aneh. Misalnya, guru Naruto biasa dipanggil Kakashi di versi Inggris, sementara versi Indonesia menyebutnya Hatake. Memang nama lengkap si guru tersebut adalah Hatake Kakashi (atau Kakashi Hatake?). Tapi apakah hal seperti ini memang jamak? Atau tidak perlu dipedulikan karena ada asumsi bahwa pemirsa tidak melihat dan membandingkan kedua versi tersebut?

Sampah di web telah mulai menjamah wiki pula. Artikel di Netcraft yang diacu di Slashdot membahas hal ini. Mungkin kita perlu lebih sering membersihkan forum maupun sandbox wiki kita?

Wednesday, June 02, 2004

Tentang Orkut

Aduh! Baru mulai asyik ikut Orkut, ternyata servernya dilanda masalah. Walaupun site ini milik Google, tapi rupanya tingkat kehandalannya masih jauuuuuuh di bawah google.com. Agar mampu menanggung hit-rate yang tinggi, server-server web Orkut diperkuat oleh Squid teknik reverse proxy. Ketika mesin reverse proxy hidup, sedangkan web server mati, maka skema itu muncul ke permukaan oleh tampilan kesalahan squid yang masih polos:

While trying to retrieve the URL: http://orkut.com/Login.aspx

The following error was encountered:

* Connection Failed

The system returned:

(111) Connection refused

The remote host or network may be down. Please try the request again.

Your cache administrator is webmaster@orkut.com


Beberapa hal menarik yang sempat saya ingat (belum sempat di-double-check, karena servernya tewas):
@ 30% member Orkut di US berasal dari California. Sisanya tersebar ke negara bagian lain dengan prosentase yang jauh di bawah.
@ cukup-signifikan-% member Orkut berasal dari US. Lalu ada Jepang, Brasil, Argentina, India, ... penyebaran membership yang agak aneh rasanya. Mungkin hal ini mengindikasikan kultur penduduk negara-negara tersebut. Perlu dibandingkan dengan statistik tentang jumlah pemakai internet di berbagai negara. Ada yang tahu?

Satu hal lagi. Apa keuntungan diskusi di komunitas 'terbatas' Orkut dibanding milis? Salah satunya adalah kita bisa agak lebih mudah mencaritahu 'tampang' lawan bicara kita, dan berbagai info personal lain. Dalam milis, hal seperti ini susah/lama diperoleh. Mestinya hal ini membuat diskusi bisa lebih lancar karena kita bisa lebih memahami lawan diskusi. Setuju?

Tuesday, June 01, 2004

... We Were All Newbies Once

Judul saya ambil dari kata-kata Eric Raymon dalam dokumen How To Ask Questions The Smart Way. Sangat menarik untuk diterjemahkan. Lalu dicantumkan di FAQ berbagai milis teknis. Kapan saya sempat mulai?

Artikel Joel Spolsky, mantan pegawai Microsoft yang termasuk anggota tim pengembang Excel, juga enak dibaca. Saya sudah mencoba menterjemahkan satu artikel ke dalam bahasa Indonesia, dan membantu memeriksa hasil terjemahan dari satu artikel lain. Masih banyak artikel Joel yang bagus, masih sedikit yang berani(?) membantu menterjemahkannya ke bahasa Indonesia. Kata seorang teman yang opininya sangat saya hargai, Kenapa mesti menterjemahkan? Kenapa tidak membuat ulasan atau jawaban materi dalam bahasa Indonesia saja? Saya pikir tahap ini masih membutuhkan ilmu lebih dari yang telah saya miliki. Atau jam terbang lebih tinggi. Atau PeDe yang lebih tinggi. Jadi karena saya 'malu' mengakui, maka saja jawab Salah satu kendala bagi para newbie adalah masalah bahasa, maka harapan saya, terjemahan itu akan lebih membantu mereka ...

Di sisi lain, saya kurang berminat terlibat dalam proyek internasionalisasi / lokalisasi berbagai aplikasi seperti Microsoft Windows, KDE, atau GNOME versi bahasa Indonesia. Terus terang saya frustasi karena malah harus berpikir beberapa kali (menterjemahkan balik ke bahasa Inggris, melihat konteksnya, ...) kala membaca istilah-istilah intelegensia buatan alih-alih artificial intelligence, pengalasandian(?) alih-alih decoding. Rasanya, menterjemahkan sepotong istilah mesti dibarengi dengan usaha luar biasa untuk mempopulerkannya. Lain halnya dengan petunjuk instalasi Debian. Yang ini saya ingin ikut menterjemahkan, agar semakin banyak pengguna Linux di Indonesia yang ikut teracuni^w merasakan nikmatnya Debian

Kembali ke masalah newbie. Saya sangat terganggu dengan kata-kata dalam email ... maklum saya newbie .... <BOFH mode>Mestinya mereka langsung digaplok dengan printout terjemahan artikel ESR di atas</BOFH mode>. Newbie bukan excuse untuk pertanyaan yang thoughtless. Dan lagi, kata-kata itu tidak membuat orang simpati. Tapi mungkin saya lupa bahwa saya juga pernah newbie ... dan tentu saja beberapa blunder, seperti misalnya posting pertama di LKML tentang sesuatu-yang-saya-malu-utarakan-disini, hahahaha