Thursday, September 28, 2006

Risiko Memakai Debian Sid

Ketika apt-get update ngambek dan berkicau:

Reading package lists... Error!
E: Unable to parse package file /var/lib/dpkg/status (1)
E: The package lists or status file could not be parsed or opened.
apa yang harus kita lakukan? Dugaan pertama saya adalah, bahwa file /var/lib/dpkg/status rusak. Masih ada cadangan, /var/lib/dpkg/status-old, salin saja status-old ke status. Ulangi lagi apt-get update. Masih error! Hmm. Coba ambil arsip status yang lebih kuno. Cek di /var/backups/dpkg.status.0 dan seterusnya, salin ke /var/lib/dpkg/status. Masih error juga. Mulai panik karena tidak bisa upgrade packages.

Berpikir sejenak.

Lalu mencoba melihat bug report untuk package apt. Belum ada laporan. Sigh. Lupakan sejenak.

Selang 2-3 hari kemudian ...

Ketemu bug report berskala grave
Tested this on two machines. Downgrading to 0.6.45 fixes the bug.
Hah! Downgrade? Dengan cara apa?

Ternyata gampang: dpkg -i apt-0.6.45*deb. Lalu apt versi sebelumnya diambil dari mana? Kalau anda punya disk berlimpah, dan package lama tidak anda bersihkan, silahkan periksa /var/cache/apt/archives, siapa tahu file versi tersebut masih ada. Jalan terakhir adalah mengambil langsung dari mirror. Tidak yakin path ke file di mirror? Pakai saja http://packages.debian.org/. Search 'apt'; klik ke tipe arkitektur komputer yang sesuai; pilih mirror; jangan di-klik dulu, URL-nya perlu di-edit; akhirnya kita masuk ke direktori apt. Ok. Ambil versi 0.6.45, jangan lupa pilih (lagi) arkitektur yang sesuai.

Ambil nafas dulu. Hmm. Eits, ada step yang terlewat: echo apt hold | dpkg --set-selections. Kita hold package apt agar tidak otomatis dikembalikan ke versi 0.6.46 yang buggy. Kini baru kita boleh eksekusi dpkg -i apt-0.6.45*deb. Lanjutkan dengan apt-get update. Voila! Kembali seperti sediakala (tm)

NUMB3RS Season 3 Telah Mulai

Ternyata saya terlambat beberapa hari! NUMB3RS season 3 telah dimulai dengan episode pertama yang berjudul Spree, ditayangkan pada tanggal 22 September 2006.

Thursday, September 21, 2006

GMail-ku Kembali 'Normal'


Ukuran mailbox GMail-ku hari ini tinggal 34 GB, setelah sekian lama 1 TB. Google telah memberi saya waktu 2 tahun untuk membuktikan apakah kapasitas 1 TB yang disediakan hanya sekedar tulisan di footnote atau memang jatah saya sebesar itu. Sayang saya terlalu rajin membersihkan spam dan berbagai email yang tidak saya perlukan lagi, jadi utilisasi space tertinggi yang pernah saya capai hanya sekitar 35 GB.

Terima kasih Google, atas kesempatan yang diberikan, walaupun tidak saya manfaatkan maksimum.

Wednesday, September 20, 2006

Trusted dan Trustworthy

Menarik juga ternyata buku Security Engineering karya Ross Anderson. (Ya, saya memang basbang, baru tahu dan sempat mulai membaca buku ini sekarang). Salah satu hal yang menggelitik adalah pernyataan Ross tentang perbedaan trusted dan trustworthy.

Barangkali terjemahan yang tepat untuk trusted dan trustworthy adalah dipercaya dan terpercaya. Kenapa perlu dibedakan? Karena sesuatu yang trusted belum tentu trustworthy, misalnya pada kasus server yang disusupi trojan. Kita mempercayakan data kita ke server, tapi ternyata mesin tersebut tidak dapat dipercaya karena ada program yang mampu mencuri data rahasia yang tersimpan disana.

Mysterious interface rename

Lately, my wifi interface was renamed into eth2_rename. I'm not sure how did it happen, but it is quite annoying. First time I search Google, I got this info: Rename Network Interface using Udev in Linux, but I can't make it work. Then next search lead me to this good article: How to reorder or rename logical interface names in Linux. So there are too many ways to rename network interfaces in Linux:


  • ifrename

  • ethtool and ip

  • mapping on /etc/network/interfaces

  • nameif

  • driver module loading option

  • kernel option (when driver compiled-in)

  • udev

Phew. Who need more? :p

YM and GDI Object


Why so many GDI Objects needed?