Tuesday, September 14, 2004

Reality Show, Which Reality?

Penghuni Terakhir adalah Reality Show yang ditayangkan di ANTV. Satu hal yang sangat menarik (konyol?), dalam acara tersebut dipakai istilah ekstradisi bagi para peserta yang tersisih. Coba kita lihat arti ekstradisi di kamus:

ex·tra·dite

To give up or deliver (a fugitive, for example) to the legal jurisdiction of another government or authority.


atau

hand over to the authorities of another country; "They extradited the fugitive to his native country so he could be tried there"

Jadi, yang tersisih dari acara Penghuni Terakhir berubah status menjadi penjahat, yang perlu dikirim ke negara lain untuk diadili? ;-)

Hal sepele seperti ini sangat mengganggu saya dalam menikmati acara televisi. Jadi, saya memilih untuk menonton televisi hanya ketika ada siaran langsung Formula 1 saja. Barangkali artikel di Kompas yang saya kutip dibawah menggambarkan keraguan saya atas berbagai Reality Show di televisi kita:
Hanya saja, seberdaya apa kita sekarang untuk bisa menolak apa yang tidak pantas kita lihat? Sebagaimana seberdaya apa kita menolak histeria yang disodorkan tontonan yang disebut jenis reality show? Yang definisinya pun-yakni "reality" itu-benarkah merepresentasikan "realitas"? Bukankah para pemikir kebudayaan kontemporer umumnya menyatakan yang namanya "realitas" di televisi itu adalah suatu simulasi, sebuah citra, yang akhirnya menciptakan dunianya sendiri, yakni dunia citra? Citra atau simulasi itu tidak lagi menjadi gambaran, wakil, atau mediasi realitas, melainkan dunia citra yang tidak lagi terkait dengan referensi di luar dirinya. Itulah realitas virtual di mana kita hidup sekarang.

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.