Gnome-Do!

Ada yang sudah coba Gnome-Do? Screenshot lain

Quicklinks 20080924

• Open source NAC: PacketFence dengan dependensi ke LAMP. Silahkan baca reviewnya di Linux.com. Catatan instalasi untuk Debian Etch ada disini.
  
• MySQL Proxy telah tersedia backportnya untuk Debian Etch. Beberapa artikel terkait yang menarik.
  
• Ingin membuat layanan social-networking? Coba pakai Elgg.
  
• Melacak laptop yang hilang dengan Adeona yang calling-home.
  
• Ziproxy: compressing proxy untuk mobile users.
  
• Goodbye ISO?

Akhirnya Dual-Screen

Setelah sekian lama mencoba dual-head pada mode clone, tadi baru sempat mencoba mode dual-screen, dimana tampilan di layar pertama dan kedua berbeda. biar basbang tapi puas

Ketemu beberapa quirk/bug. Yang pertama, panel Gnome selalu lari ke VGA, padahal saya ingin dia tetap menempel di LCD. Jawabannya ada di situs RandR yang terjemahannya kurang lebih:

"Gnome menempatkan menu bar pada layar 0 sehingga dengan chip dan driver Intel, layar 0 (monitor VGA eksternal) akan selalu menjadi tampilan default bila tersambung. Ini bahkan berlaku walaupun monitor sedang dimatikan tapi kabelnya tercolok: bila anda monitor laptop anda kosong periksalah apakah ada yang tertancam ke port VGA....
Bila anda ingin agar panel muncul pada layar yang berbeda, seretlah ke layar yang anda inginkan dia berada dan Gnome akan menyimpannya disana."

Masalah kedua terkait dengan OpenOffice Impress. Impress mendukung dual-screen, dimana tampilan mode sunting muncul di layar pertama, dan tampilan slide-show muncul di layar kedua. Bagus. Jadi bisa presentasi sambil baca contekan tanpa ketahuan pemirsa :D. Tapi ketika program Impress di layar pertama saya matikan, slide-show masih memenuhi layar kedua. Segala macam aplikasi lain yang tampilannya digeser ke layar kedua juga tersembunyi. Sempat agak panik. Nyalakan lagi Impress, F5, exit. Masih ada sisa sampah.... Lalu tidak sengaja right click di layar kedua, ada menu End Show, klik, tertutup. Sip. Saatnya kirim bugreport?

Mari Ikut Membenahi Terjemahan Google

Baru tahu bahwa Google memanfaatkan tenaga voluntir dalam melakukan berbagai terjemahan produknya. Mulai dari http://www.google.com/transconsole. Agak merepotkan bagi pengguna yang memiliki bandwidth kecil, karena seluruh terjemahan untuk suatu produk ditampilkan sekaligus pada satu halaman web.

Silahkan coba mulai dengan menyunting terjemahan wireless yang walaupun sudah 100% diterjemahkan tapi kualitasnya belum bagus.