Ternyata memakai driver captive untuk mengakses partisi NTFS amat sangat lambat, jadi saya ganti memakai ntfsmount. Perbandingan kuantitatif belum sempat dilakukan, tapi sekilas, ntfsmount terasa lebih cepat.
Ada sedikit masalah dengan mounting otomatis melalui /etc/fstab. Mestinya sekedar dengan menyatakan tipe partisi ntfs-fuse, /sbin/mount.ntfs-fuse otomatis dipanggil. Ternyata instalasi di mesin saya bermasalah. Semula /sbin/mount.ntfs-fuse adalah symlink dari /usr/sbin/ntfsmount, padahal ntfsmount yang telah terpasang berada di /usr/bin/ntfsmount. Barangkali ada kesalahan packaging di ntfsprogs. Hapus symlink yang salah, buat symlink baru, problem solved!
Hal kedua yang saya coba pada kernel 2.6.15 dan 2.6.16 adalah driver webcam USB i-mini. Driver bawaan kernel, sn9c102 dapat mengenali device dengan baik, tapi beberapa aplikasi viewer yang telah tersedia di Debian (camorama, gqcam) tidak mampu berkomunikasi dengan kamera. Ternyata masalahnya adalah bahwa aplikasi-aplikasi tersebut hanya bisa memakai API v4l1, sedangkan driver sn9c102 hanya mendukung v4l2. Search di Google menghasilkan link ke aplikasi yang, akhirnya, bisa berjalan mulus: sonic-snap, walaupun awalnya ada konflik dependensi library ketika saya mencoba memasang precompiled debian package dari site tersebut. Setelah recompile, tidak ada masalah lagi. Hal ini memancing saya untuk mencoba memodifikasi driver. Mana yang sebaiknya saya tempuh? Memodifikasi sn9c102 agar men-support v4l1 (yang mestinya obsolete) atau mencari webcam lain yang drivernya saat ini hanya men-support v4l1 lalu menambahkan support v4l2? Ada yang berbaik hati meminjamkan webcam? :D
Selanjutnya, kembali ke winmodem. Sekedar dengan mengaktifkan slamr di awal, sebelum driver-driver sound diaktifkan secara otomatis oleh hotplug, pesan bahwa modem tidak bisa diaktifkan menghilang. Belum sempat dicoba dial.
Wednesday, May 03, 2006
Just Another Debian (Tiny) Tweaks
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment