Friday, July 01, 2005

Fansub Membunuh Komersialisasi Anime?

Posting saya terdahulu memuji teknik pemasaran Anime yang relatif murah dan efektif:

Apa yang menarik? Well, tayangan TV di-grab, di-subtitle dalam bahasa Inggris, lalu disebarluaskan secara gratis melalui jaringan BitTorrent. Produsernya tidak protes. Karena hal ini adalah publikasi internasional secara gratis, apalagi sudah di subtitle. Tidak hanya satu-dua grup yang melakukan grab, subtitling, dan redistribusi ini, tapi banyak. Kelihatannya mereka menjajakan kemampuan penerjemahan ke para calon pembeli (studio TV atau publisher VCD/DVD diluar Jepang), sekaligus mengumpulkan massa / fans. Setelah seri yang mereka subtitle dibeli lisensinya, maka file-file tersebut tidak disebarluaskan lagi.

Efektifkah cara ini? Mungkin. Member www.narutofan.com saja sudah lebih dari 60.000 orang.

Jadi semua untung, dan ekonomis. Cerdik bukan?
Tapi rupanya ada juga yang tidak setuju:
Make no mistakes about it, fansubs are killing the anime market for the US. If you don't believe me, think about just how many anime DVDs have you purchased recently compared to the number of shows you've downloaded for free. I for one will admit I haven't bought any of the shows I've watched fansubbed yet. Now I would like to think that the reason for this is because none of them have been released yet ...
Tapi apakah masalah ini juga terjadi di Indonesia? Ada dua fakta yang berlawanan pengaruhnya:

1. Tidak banyak pemakai internet di Indonesia yang memiliki bandwith cukup besar untuk mengambil fansub, yang ukurannya berkisar antara 150-350MB per episode. Hal ini menyebabkan distribusi fansub lambat, sehingga mestinya apabila ada yang menjual anime dengan subtitle atau dubbing yang harganya terjangkau, para fans anime akan lebih memilih untuk membeli daripada men-download.
2. Di sisi lain, attitude pembajak di Indonesia masih sangat buruk, sehingga penjualan anime yang telah di-subtitle atau dub boleh jadi tidak meledak.

Bagaimana pendapat anda? Apakah bisnis anime di Indonesia masih menguntungkan? Apakah fansub mendukung komersialisasi anime di Indonesia? Atau sebaliknya?

14 comments:

idban said...

Fansub itu bermula dari rasa berbagi antara penggemar anime, mereka yang ada di Jepang berbagi dengan merekam anime yang diputar di televisi Jepang, kemudian mereka yang bisa berbahasa Jepang menerjemahkan dan mengedarkannya untuk penggemar anime yang berada diluar Jepang.

Sebetulnya ini merupakan ajang promosi yang bagus untuk anime itu sendiri, karena para fan dapat memilah mana anime yang bagus dan tidak.

Jika anime tersebut telah dilisensi, dalam arti sudah beredar diluar Jepang, mereka biasanya berhenti mengedarkan. Bayangkan jika anime tersebut tidak dikenal oleh fan, mereka harus promosi habis habisan hanya untuk mengenalkan sebuah judul anime :D

Eric Setiawan said...

fansub sangat membantu karena tidak semua orang (khususnya saya) yang senang nonton anime di TV dengan di-dubbing. tapi kalo dibilang fansub mendukung komersialisasi anime rasanya ngga (apa yang sudah punya fansub masih mau beli VCD/DVD?). mendukung penyebaran/kepopuleran anime mungkin iya. saya sendiri dulu tidak berminat beli VCD anime original karena di-dub, tapi sekarang saya lihat ada perusahaan yang merilis anime-anime dengan subtitle.. sayang judul-judulnya belum banyak dan tidak up-to-date.

M Fahmi Aulia said...

anime yang di-subtitle LEBIH BAIK dibandingkan dengan anime yang di-dubbing..!!!

1. melatih pendengaran (+kosa kata)
2. 'ruh' dari tiap adegan masih terasa banged. (aku masih ingat ketika Saint Seiya muncul di RCTI. langsung mual2 dah...lha wong aku dah nonton sampe tamat, ternyata setelah muncul di rcti, hasil dubbingnya SUX)
3. bagi2 rejeki (terutama utk donate ama yang udah 'bersusah payah' ngasih subtitle)

so, PILIH ANIME YANG BERSUBTITLE :D

@nurikidy said...

setuju dengan 3 komen di atas ...

btw, anime dgn dubbing yg lumayan baik apa yah ? doraemon dengan sinchan doang ? :)

vy said...

mm.. jadi penasaran...

kalo gak salah ngerti, vcd/dvd bajakan yg dijual di indo tuh isinya hasil kerjanya para fansubber yah?

gw jarang pulang ke indo, dan kalo pun pulang gak sempet liat2 anime shops.. U_U

Anonymous said...

Menurut saya tidak semua Anime yang di dubbing itu buruk. Banyak ko' dabbing yang bagus. Malah anime yang dihasil kan menjadi menarik.yah,itu karena mereka hebat. Tapi banyak juga yang kurang bagus. Seharusnya para dubbing punya latar belakang se tidaknya tentang kebudayaan Jepang. Atau mungkin para dubber harus pake hati dan perasaan dalam menjalankan pekerjaannya. Bukankah ngga ada bedanya dubber dan artis(yah...beda dikit lah!)gmn?

Anonymous said...

anime yang keren dubbernya tuh, SLAMDUNK,INUYASHA,ATASHI'N CHI,DETECTIVE CONAN juga......dan inget bagi orang awam,bahasa orang Jepang masih terlalu asing jika dibandingkan dengan bahasa Inggris.Klo untuk melatih pendengaran,meningan bli vcd nya trus tonton sendiri. walaupun saya blajar bahasa Jepang, tapi saya masih stuju klo anime di dubbing. Saya fikir blum saatnya film jepang dibiarkan diperdengarkan bahasa aslinya apalagi ANIME. kecuali klo film2nya diputer jam12-3 malem.he..he....

Goth80s said...

Hebatnya dari anime saja tercipta subkultur2 baru. Mau komersil atau tidak menurut saya kalau tetap menyenangkan yah nikmati aja. Saya sih tidak suka ikut2an selera orang banyak, mau dikomersilkan seperti apapun kalo tetap jelek ya jelek.. eh kok jadi ga nyambung yah ^^

Fansub sama anime dubbing-an juga tergantung anime-nya, pernah gak liat anime doraemon di teks dan tidak didubbing? Rasa "nyeni" kalo nonton doraemon sendiri itu hilang lho kalo dubbingan bahasa Indonesianya hilang..

Sedangkan kalo anime2 semacam Nana, tokyo mew mew, gundam, saya lebih suka yg versi tidak dubbing alias pake teks. Karena bahasa percakapannya jadi "wagu" kalau di indonesiakan.

Jadi tergantung selera aja lah.. dan gak ada unsur komersialisasi yg membedakan anime fansub vs dubbing.

Saya sendiri sekarang lagi malas liat anime, lebih suka subkultur baru, Cosplaying (www.animetwin.com) :D

Anonymous said...

hmm, saya lihat kecenderungan download anime yang di subtitle masih sedikit dengan yang membeli anime bajakan. Biasanya "pembajak" Indonesia yang nge-download anime subtitle kemudian dipasarin dengan bentuk dvd (itu yang saya perhatikan).

Sebenarnya kalo anime di dubbing selama dubbingannya pas dan konteks budaya Jepang disesuaiin dengan budaya Indonesia, juga nggak bakal ngilangin makna anime-nya sendiri.

Sayangnya, perbedaann dubbing di televisi sama yang udah diproduksi dalam bentuk vcd jauh beda. Kalo di TV udah lebih bagus dan konteks Jepangnya keliatan, tapi kalo yang udah diproduksi, biasanya kurang bagus dan artinya kadang ga sesuai.

Mungkin kalo dibilang fansub bisa jadi alat promosi, iya. Tapi, mungkin kalo di Indonesia, masih banyak orang yang menganggap anime sebagai hiburan aja, jadi mereka belum tentu mau beli yang asli (kecuali yang nge-fans atau maniak banget). Kalo pun mau beli atau nonton, ga mau repot nge-download. Toh di Glodok atau di Mangga Dua juga banyak judul anime, tinggal bayar Rp. 7000/keping DVD udah bisa nonton sekian episode dari satu judul anime.

Nah, seperti yang Idban omongin mengenai asal mula fansub, mungkin kalo konteksnya di Indonesia belum bisa saling sharing ya, kayak di Amerika atau di negara lain.

Gitu aja sih... Thanks :)

anti said...

Kl saya lbh setuju anime bersubtitle drpd didubbing, seperti komentar M Fahmi Aulia..

anime ato acara apapun yg bersubtitle bisa membantu dlm melatih bahasa, seperti bhs inggris ato jepang..

@darkpillow.. byk lo yg suka donlod drpd beli dvd krn subtitle indonesiany sering ngaco...

Unknown said...

Anime yang Di-Dubbing ga enak nontonya dikarenakan suara dan gerakan pada anime yg di dub ga matching
trus klu di dub rasanya mengurangi estetica dan art dari anime itu sendiri makanya klu nonton anime saya lebih suka nonton di Animax ( ga di dubing) NHK ato dari fansub gitu contohnya Bleach di Indosiar sama Bleach di Fansub rasanya enakan Fansub lagian emangnya kita ANAK-ANAK yang masih suka dubingan lagian klu di dub ga isa belajar kita jadi say No for DUBBING

ppax said...

narutofan mah g pernah nge sub!!!!! mereka menjual fansub2 yang sudah disebarkan secara free. kl g salah yg punya tuh dikenal pake id tazmo. g da hubungan na sama sekali dengan produsen di jepang. so... SAY NO TO TAZMO!!!!

Anonymous said...

bahasanya pada tingkat tinggi semua....

R Ilham Sastronegoro said...

HELLO FROM 2019, dimana fansub masih merajalela dan kecepatan internet udah jauh lebih cepat sehingga download anime fansub sudah hanya hitungan detik :P apa kabar kalian semua?