Akhir-akhir ini saya teringat akan klasifikasi (pada sisi agak ekstrim) tentang Tahu dan Mengerti pada seseorang. Menurut klasifikasi ini, ada dua kolom ekstrim "Tidak Mengerti" vs "Mengerti", dan dua baris ekstrim "Tidak Tahu" vs "Tahu". Kombinasinya ada empat; dalam setiap hal, orang bisa:
a. Tidak tahu bahwa dirinya tidak mengerti
b. Tahu bahwa dirinya tidak mengerti
c. Tidak tahu bahwa dirinya mengerti
d. Tahu bahwa dirinya mengerti
Kelompok [a] mungkin bisa dikatakan sebagai kebodohan. (Perlu diperhatikan sekali lagi, bahwa klasifikasi ini spesifik untuk setiap masalah. Misalnya, saya masuk kelompok [b] dalam bidang mikrobiologi, tapi [d] untuk Linux). Mula-mula, saya pikir kelompok [a] bakal menjadi hal yang paling menyebalkan ketika 'analisis'-nya dimuat di berbagai media. Misalnya tentang "bumi itu datar".
Tetapi ternyata kelompok [b] bisa jauh lebih menyebalkan. Kelompok ini ternyata terpecah lagi menjadi dua: karena tahu diri, tidak berbicara. Pecahan kedua ini yang parah: tahu bahwa tidak mengerti, tetapi "ngeyel" dengan berbagai dalih yang membelokkan pokok pembicaraan.
Kelihatannya Rob Enderle termasuk ke dalam golongan itu. Silahkan baca keynote speech-nya di SCO Forum 2004. Sebelum dituduh FUD, Rob sudah lebih dahulu meramalkan
I can almost hear the little Groklaw brains working. No offense, no, actually go ahead and take offense I find this practice incredibly stupid. I've opened my mouth and all some of you heard was FUD FUD FUD FUD FUD.... sigh ...
Tentu saja Groklaw memuat ulasan tentang pidato Rob.
Kesalahpahaman (atau penjerumusan?) Rob dibahas juga disini.
Di sisi lain, saya sedang berusaha untuk pindah dari [b] ke [d] dalam masalah Linux dan resiko paten. Jadi apakah memang paten software perlu?
Tapi, jangan-jangan tulisan di atas malah menjelaskan secara gamblang bahwa saya masuk kelompok [a] dalam hal "Tahu dan Mengerti"? :D
3 comments:
yang jelas saya mengerti kalau saya tahu dan tidak tahu... *tambah bingung kan? ada klasifikasi baru*
Saya juga gemas dengan persoalan paten yang sedang menghadang Free Software, dan terutama sedang ditujukan ke Linux. Keluarga BSD pun disinggung karena mereka menyediakan dukungan ke FAT yang juga dipatenkan oleh Microsoft. Apakah perangkat lunak bebas (free software) terjegal dengan cara ini? Entahlah, yang jelas menyedihkan apabila acara "main-main yang menyenangkan" dengan clone UNIX versi gratis ini berakhir.
Saya lebih suka ada di posisi "Tahu dan tempe" pak! :)
Post a Comment