Pantas mas BR sempat bingung pas mau pasang NIC baru. Saya sempat pasang NIC lain yang kebetulan punya 2 'coakan' (bahasa Indonesianya apa ya? :D) sehingga tetap bisa ditancapkan.
Update 20090429 17:47
Ternyata menurut Wikipedia, itu adalah slot PCI 3.3V *facepalm*
Terima kasih buat Vicong yang telah menyadarkan saya.
Wednesday, April 29, 2009
PCI Slot yang Sangat Spesial
Diposkan oleh Andika Triwidada 1 komentar
Mencoba Ubuntu Jaunty Netbook Remix
Axioo CMPC gagal mengenali modem USB Sierra Wireless Compass 885 mungkin karena versi kernel 2.6.22 terlalu tua. Daripada upgrade distro bawaan mesin yang merupakan turunan PCLinuxOS, yang lebih memerlukan interaksi intensif, saya coba saja UNR, dengan harapan berbagai tool untuk konfigurasi sudah lebih netbook-friendly.
Langkah pertama tentu saja menyiapkan media boot, yaitu USB flash 2 GB. Percobaan instalasi dengan cara mudah ternyata malah tidak mudah. Proses penulisan ke flash sangat lambat. Saya coba cara alternatif memakai dd dengan bs=1M. Lancar. Rupanya 'cara mudah' juga memanggil dd tapi parameter bs=1k (doh).
Boot lancar. Konfigurasi modem USB beres (walaupun ternyata dialog konfigurasi juga masih tidak netbook-friendly karena tinggi tampilan dialog > dari tinggi layar). Sound lupa dicoba. Ethernet belum dicoba karena di rumah tidak ada ethernet hub/switch. Wifi belum dicoba. Setelah Dian mencoba live distro ini dan puas, nanti distro lama akan ditimpa, dan testing lain dilengkapi. Stay tuned!
update: Koneksi ke AP WiFi yang memakai WPA lancar, jauh lebih mudah daripada PCLinuxOS.
update-2: Sound dan ethernet tidak bermasalah. Sleep + hibernate belum lancar, perlu tweak (ToDo).
update-3: 2 Mei 2009. Sleep lancar setelah di-patch (lihat bug report Ubuntu no 370778), hibernate tidak ada masalah.
Diposkan oleh Andika Triwidada 6 komentar
Thursday, April 23, 2009
Tips Nekat Ambil ISO Untuk Para Fakir Bandwidth (a.k.a Menyambut Rilis Ubuntu 9.04)
Ingin segera merasakan Ubuntu 9.04 tapi fakir bandwidth? Kalau anda sudah punya ISO 9.04 RC, trik ini bisa dipakai:
Apa untungnya? Sebenarnya ISO 9.04-rc vs 9.04 hanya berbeda 'sedikit'. Dengan rsync anda hanya perlu mengambil perbedaannya, yang pasti jauh lebih kecil daripada ukuran ISO yang ~700MB. Perhatikan bahwa kecepatan unduh pernah mencapai angka yang berlipat-lipat daripada bandwidth anda. Pada saat itu, rsync mengambil potongan dari salinan lokal alih-alih dari server sumber.$ cp ubuntu-9.04-rc-desktop-i386.iso ubuntu-9.04-desktop-i386.iso
$ rsync -avP mirror.favorit.anda::ubuntu-releases/.pool/ubuntu-9.04-desktop-i386.iso .
receiving incremental file list
ubuntu-9.04-desktop-i386.iso
96623225 13% 81.49kB/s 2:10:08
Selamat menikmati Jaunty Jackalope!
ps: titik tunggal di akhir baris perintah jangan sampai tertinggal
update: pemakaian rsync dapat menghemat 584 MB
732909568 100% 271.13kB/s 0:43:59 (xfer#1, to-check=0/1)
sent 189658 bytes received 148727157 bytes 55973.24 bytes/sec
total size is 732909568 speedup is 4.92
Diposkan oleh Andika Triwidada 8 komentar
Tuesday, April 07, 2009
Mengamati Mekanisme Back End Facebook
Kehebohan SNTM di Facebook akhir-akhir ini malah menimbulkan pertanyaan sangat menggelitik di benak saya: kenapa kurva pertambahan pendukung SNTM stabil?
Perhatikan kemiringan kurva, dari pukul 8 pagi sampai 10 malam. Linier kan? Padahal kabar panas seperti ini mestinya membuat efek snowball kan? Atau paling tidak ada 'ledakan' saat istirahat makan siang. Atau saat jam pulang kantor. Atau kapanpun. Yang jelas bagi saya, linieritas itu sangat membingungkan.
Sebenarnya data delta, bukan kumulatif, bisa lebih berbicara.
Akan tetapi data tersebut agak meragukan karena pada sekitar pukul 17 frekuensi sampling diubah dari per 10 menit menjadi per 5 menit. Walaupun post-processing juga ikut disesuaikan, tapi seolah ada kesalahan yang belum bisa saya jelaskan penyebabnya.
Dugaan saya, berdasar keduga grafik di atas, adalah mekanisme back end Facebook yang mengerem. Tapi apa gunanya?
Tracking grup SNTM baru menarik juga untuk diamati, karena trend terdahulu, yaitu penambahan yang linier juga terjadi disini.
Diposkan oleh Andika Triwidada 2 komentar