Hari baru, lembaran baru. Sejak tanggal 13 April 2010, MDAMT berhenti menjadi koordinator penerjemahan GNOME ke Bahasa Indonesia, dan melimpahkan ke saya. Terima kasih atas upaya MDAMT dkk selama ini. Semoga saya bisa meneruskan dan menjadi lebih baik lagi.
Saat ini status terjemahan GNOME versi 2.30 ke Bahasa Indonesia telah mencapai 58%, menurun jauh dari puncak pencapaian pada versi 2.14 (98%). GNOME menganggap bahwa suatu bahasa didukung oleh GNOME apabila tingkat penerjemahannya telah mencapai 80%, suatu target yang menarik untuk dikejar. Dari angka 58% (26 ribu dari 45 ribu string) menuju ke 80% (sekitar 36 ribu string), diperlukan tambahan terjemahan sebanyak sekitar 9.700 string. Bila dalam sehari tim penerjemah Indonesia bisa mengerjakan rata-rata 50 string, target ini akan tercapai dalam waktu 195 hari (7 bulan). Bila 100 per hari, perlu waktu 97 hari (4 bulan), dan 200 per hari perlu 49 hari (2 bulan).
Saat ini penerjemah aktif hanya berdua, Dirgita dan saya. Harapan saya, Musthaqim yang sempat menyumbang banyak berkas (walaupun belum semuanya sempat diproses oleh committer dengan baik), mau aktif lagi. Tentu saja saya juga perlu bantuan Anda! Mari!
Tuesday, April 13, 2010
Koordinator Penerjemahan GNOME .id
Diposkan oleh Andika Triwidada
Tag: gnome, translation
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
7 comments:
Hal yang sama pernah terjadi ketika OOo 2.4 hijrah ke OOo 3.0, tapi yang terjadi pada GNOME adalah sesuatu yang sangat masif^^
Wogh, ini toh pengumumannya. Selamat tertimpa tangga, Mbah *eh
selamat makan-makan
mungkin perlu dikasih panduan langkah demi langkah untuk jadi partisipan
siapa tahu banyak yang berminat
pengen membantu, tapi jangankan di proyek gnome, di launchpad saja yang harusnya lebih mudah berkontribusi, ternyata susah utk konsisten :D
selamat bekerja pak hehe *eh*
eh panduannya di mana ya mbah kalo mau ikut nerjemahin.
@paydjo, @ace silakan tengok http://i15n.org/GNOME
Eh Dirgita! Perasaan saya dulu pernah jumpa juga dengan anda di dunia maya. Di mana ya?
Saya sudah lama tak berkontribusi lagi di dunia penerjemahan.
Post a Comment